Powered By Blogger

Sabtu, 26 Oktober 2013

Aspek E-Commerce dan aplikasinya



1.      Menilai e-bisnis dari penerapan perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk.

Untuk mempertahankan dominasinya di pasar consumer goods, PT Unilever Indonesia Tbk. mengandalkan kemampuannya melakukan inovasi. Untuk menaikkan laba, Unilever memutuskan memanfaatkan jaringan internet dalam memperoleh pasokan bahan baku.

2.      Perbedaaan antara konsep brick-and-mortar dengan konsep click-and-mortar



 Brick And Mortar Business,

Adalah bisnis yang beroperasi dengan sarana fisik atau langsung bertemu atau berinteraksi secara langsung dengan konsumen mereka yang datang ketoko seperti toko baju, toko sepeda, toko elekronik dan lain-lain.                                                                 



 Click and Mortar Business,

Merupakan gabungan antara brick and mortar business dan Virtual Organizations dimana disini juga melalui toko virtual atau yang biasa disebut juga toko online dimana beberapa aktifitas bisnis dapat dilakukan ditoko online seperti memesan secara online maupun memberikan service kepada konsumen serta dapat menjalin kerja sama dengan toko lain atau perusahaan lain dan yang pasti jangkauannya lebih luas dibanding Brick and Mortar Business.



3.      Faktor-faktor e-bisnis ada 4, yaitu harapan pelanggan,persaingan,deregulasi, dan teknologi



1)      Harapan pelanggan.
a. Pelanggan merupakan titik acuan penyusunan konsep bisnis.
Pelanggan tidak hanya cukup dipuaskan dengan kualitas produk, namun juga pelayanan pra dan pasca jual yang baik.
b. Spektrum pelayanan yang baik, misalnya:
- Pelayanan pemesanan produk kapanpun dan dimanapun.
- Pembayaran produk dengan berbagai metode, seperti: kartu kredit, kartu debit, transfer antar rekening, dan lain-lain.
- Pemberian fasilitas asuransi produk yang sangat fleksibel.
- Pengiriman produk secepat mungkin, dengan pilihan durasi dan harga yang kompetitif.
c. E-bisnis merupakan solusi yang tepat, karena:
- Sifatnya yang dapat menembus batas ruang dan waktu.
- Konsep bisnis digital yang memungkinkan penciptaan jenis-jenis pelanggan baru yang dapat meningkatkan nilai kepada pelanggan.

2)       Persaingan
a. Globalisasi, yaitu arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat dengan kompetisi terbuka.
b. Pelanggan dengan mudah membanding-bandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari (cheaper, better and faster). Secara tidak langsung, perusahaan dipaksa untuk mengembangkan model dan strategi bisnis yang tepat.
c. Berbagai strategi baru perusahaan.
- Fokus pada inti dan kemampuan khususnya dan mengalihkan berbagai proses yang bukan spesialisasinya ke perusahaan lain.
- Kerjasama dengan mitra-mitra bisnis membentuk konsorsium penghasil produk atau jasa baru.
- Memanfaatkan aset-aset non fisik (digital) sebagai pengganti sumber daya fisik yang dipergunakan untuk menciptakan produk atau jasa.
- Merubah model bisnis konvensional ke model bisnis baru berbasis internet.
d. E-bisnis menawarkan beragam model bisnis baru yang dapat dipilih sebagai skenario bisnis baru perusahaan


3)       Deregulasi.
Deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah, negara lain, dan lembaga dunia (WTO, APEC, AFTA, dll) turut mewarnai bentuk dunia usaha. Ditiadakannya pajak produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dan dialirkannya informasi secara bebas tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien. Internet di sini dianggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna (perfect competition) dan pasar terbuka telah terjadi, terutama yang berkaitan dengan produk/jasa yang telah dapat didigitalisasi. Dengan menggunakan media ini, perdagangan dunia antar negara maupun perusahaan akan mengarah pada implementasi e-bisnis atau e-commerce. Secara alami, perusahaan yang ridak mampu beradaptasi dengan perubahan ini akan perlahan-lahan bangkrut dan tersingkir dari dunia usaha.


4)       Teknologi.
Fungsi teknologi informasi bukan hanya vital bagi perkembangan e-bisnis, tetapi justru telah menjadi penggerak serta dimungkinkannya dikembangkan model-model bisnis baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Jika dahulu proses digitalisasi entitas fisik hanya berkembang pada aset semacam dokumen, saat ini telah berkembang ke arah media yang lain, seperti gambar dua dimensi, suara dan video. Teknologi informasi jugalah yang telah mematikan dan membuang batas-batas geografis dan waktu sehingga setiap individu dapat berinteraksi dengan individu lain dalam hitungan detik.




4.      Model e-bisnis yang berdasarkan timmers



Menurut saya, strategy e-commerce yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk. bersifat ‘Bricks and Mortar’ dimana website perusahaan hanya menampilkan informasi tentang produk yang dihasilkan dan keunggulannya. Dalam perjalanan ke depan, e-commerce dapat dilakukan pada hubungan PT Unilever Indonesia Tbk. dengan para distributornya (retail costume/dealer), namun untuk langsung kepada end user/customer hal ini sulit untuk direalisasikan. Dengan menggunakan sistem EDI (Enterprise Data Interchange) dapat diketahui stock dan data transaksi sekaligus memberikan pelayanan yang lebih kepada pihak distributor (retail costume/dealer). Sehingga yang tadinya dibutuhkan tempat penyimpanan (inventory) sekarang supply stock barang dapat lebih di maintain, hal ini dapat mengurangi kerugian-kerugian yang terjadi seperti rusaknya barang baik karena penyimpanan atau expired date dalam inventory serta habisnya stock barang yang dibutuhkan. Dengan kata lain terdapat peralihan dari ‘Bricks and Mortar’ ke ’Bricks and Click’.



5.      Kriteria keberhasilan yang dimiliki oleh perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk

Unilever kini sudah menghasilkan 400 macam produk dan hampir seluruhnya merupakan produk-produk pemimpin pasar. Sulit rasanya menjumpai orang yang tak mengenal produk Unilever, mulai dari deterjen bubuk Rinso, pasta gigi Pepsodent, sampo Sunsilk, sabun Lux, hingga margarin Blue Band.

Bahkan terakhir Unilever berupaya menggandeng Texchem Resources Berhad Malaysia untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT Technopia Lever. Perusahaan ini nantinya akan bergerak di bidang pengembangan dan distribusi produk kesehatan, seperti obat nyamuk bakar, pembasmi serangga, dan oil spray. Bagi kantor pusat Unilever yang berada di Belanda, anak usahanya yang berada di Indonesia ini memang terhitung sebagai penyumbang pendapatan Unilever yang besar.


Kamis, 24 Oktober 2013

Kriteria Penerapan E-Business dalam Perusahaan



Salah satu alasan perusahaan menerapkan e-business adalah efisiensi. Kriteria penilaian efisiensi dapat didasarkan pada analisis internal perusahaan untuk melihat penerapan e-business terhadap kemampuan perusahaan meningkatkan revenue dan menurunkan biaya operasional. Adapun kriteria seberapa jauh perusahaan telah menerapkan e-business dilihat dari beberapa indikator dan setelah diperoleh data maka perlu dilakukan penilaian dengan melakukan pembobotan dari beberapa indikator yang ada.

hambatan, kelebihan E-Commerce



Tantangan, hambatan, kekurangan, dan kelebihan e-bisnis di Indonesia.

Hambatan dan Tantangan
Internet Bust                                               
Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
  • Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnyahancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom 
  • Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati 
  • Peluang: membuat model bisnis baru.

Infrastruktur Telekomunikasi       
  • Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal.
  • Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikas.
  •  Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

Delivery Channel
  • Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus” 
  • Ketepatan waktu dalam pengiriman barang 
  • Jangkauan daerah pengiriman barang 
  • Peluang : pengiriman barang yang terpercaya

Kultur & Kepercayaan
  • Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog 
  • Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual 
  • Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.Misal : buku, kaset, …


Kultur & Kepercayaan
  • Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis 
  • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat 
  • Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone

Security
  • Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi Persepsi merupakan masalah utama 
  • Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya. Merupakan topik tersendiri ...
  • Munculnya Kejahatan Baru penggunaan kartu kredit curian / palsu, Penipuan melalui SMS, kuis. Kurangnya perlindungan kepada konsumen 
  • Hukum? Awareness? Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan

Ketidakjelasan Hukum
  • Masih belum tuntas status dari 
  • Digital signature 
  • Uang digital / cybermoney 
  • Status hukum dari paper-less transaction [de]Regulasi
Efek terhadap kehidupan
  • Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya… 
  • Bekerja lebih panjang 
  • Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus 
  • Melebarnya jurang si kaya dan si miskin 
  • Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?

Kelebihan E-Commerce
  • Otomatisasi, menggantikan proses manual 
  • Integrasi, meningkatkan efisiensi & efektifitas proses 
  • Publikasi, memberikan jasa promosi & komunikasi atas produk & jasa yang dipasarkan 
  • Interaksi, pertukaran data/informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” 
  • Transaksi, kesepakatan antara2 pihak untuk melakukan transaksi yg melibatkan institusi lain.


Kekurangan E-Commerce
  • Isu security 
  • Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data. 
  • Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan.
  •  Ketidaktepatan waktu pengiriman barang 
  • No cash payment. 
  • Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce. 
  • Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.

Keterbatasan E-Commerce



Keterbatasan dari E-Commerce,
1.       Non teknik
    Biaya dan justifikasi.  (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam rumah bisa sangat tinggi, dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan adanya delay (penangguhan).
    Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C, lebih khusus lagi isu sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila diterapkan inskripsi yang tepat. Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa diperbaiki. Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai persoalan sangat penting, dan industri EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk meyakinkan pelanggan bahwa transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat aman.
    Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak mempercayai penjual tanpa wajah yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka tidak percaya bahkan meskipun sudah mengenalnya), transaksi tanpa kertas, dan uang elektronis. Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual kemungkinan menghadapi kesulitan tersendiri.
2.       Secara Tenik,
1.       Keamanan : - resiko keamanan dalam e - commerce dapat –
a)      risiko klien / server
b)      transfer data dan risiko transaksi
c)       Risiko virus
2.        Tinggi start up biaya : -
Berbagai komponen biaya yang terlibat dengan e - commerce : -
koneksi: - biaya koneksi ke internet .
hardware / software : - ini termasuk biaya komputer yang canggih , moduer , router, dll
pemeliharaan: - ini termasuk biaya invole di traning karyawan dan pemeliharaan halaman web .

Jenis-jenis E-Commerce



1.       Online Direct Marketing

Bisa diartikan bahwa pemasaran melalui promosi disampaikan langsung ke calon konsumen. Sehingga website yang dipakai adalah milik pribadi dan konsumen langsung melakukan kontak kepada programmer/produsen. Contoh website ini sebagai berikut,


Dari produk yang ditawarkan, konsumen dapat langsung melakukan kontak kepada produsen dengan alamat atau nomor telepon yang tercantum pada website.

2.       Electronic Tendering System

Adalah proses melakukan seluruh siklus tender online yang termasuk ini seperti penyerahan penawaran harga sehingga efisiensi, ekonomis dan keceepatan internet dapat dimanfaatkan. System ini dapat dijumapi pada website seperti dibawah ini.

Disini dapat dimengerti bahwa produsen cukup memenfaatkan website yang ada. Yakni memanfaatkan fasilitas dari website itu sendiri untuk memasng iklan dengan menjadi member dari website.


3.       Name Your own Price

Sistem ini dimana pembeli menentukan harga dan produk dan / atau jasa, dan meminta penjual untuk mencocokkan kombinasi tersebut. Name your own price  adalah tipe khusus dari pelelangan terbalik awalnya dirintis di Internet dengan Priceline.com.



4.       Find The Best Price

Pada saat kita berbelanja apakah anda telah mendapatkan harga terbaik?

Maskapai telah lama menggunakan sesuatu yang disebut permintaan harga dinamis ( alias manajemen yield) untuk menentukan harga kursi pada penerbangan . Analisis sejarah penjualan , pola perilaku pembeli , tingkat pemesanan , dan bahkan tingkat pengangguran , antara faktor-faktor lain , mengontrol harga per kursi . Tidak ada dua kursi yang dijual untuk harga yang sama.

5.       Affiliate Marketing

Afiliasi pemasaran adalah jenis pemasaran berbasis kinerja dimana imbalan bisnis untuk setiap pengunjung atau pelanggan yang dibawa oleh upaya pemasaran afiliasi sendiri. Industri ini memiliki empat pemain inti:

Ø  pedagang (juga dikenal sebagai 'pengecer' atau 'merek'),

Ø   jaringan (yang berisi penawaran untuk afiliasi untuk memilih dan juga menangani pembayaran),

Ø  penerbit (juga dikenal sebagai 'afiliasi '), dan

Ø  pelanggan. Pasar telah tumbuh dalam kompleksitas, sehingga munculnya tingkat sekunder pemain, termasuk lembaga manajemen afiliasi, super-afiliasi dan khusus vendor pihak ketiga.



6.       Viral marketing

Viral marketing , iklan virus , atau pemasaran buzz adalah istilah-istilah yang mengacu pada teknik pemasaran yang menggunakan layanan jejaring sosial yang sudah ada dan teknologi lainnya untuk menghasilkan peningkatan kesadaran merek atau untuk mencapai tujuan pemasaran lainnya (seperti penjualan produk ) melalui proses virus mereplikasi diri , analog dengan penyebaran virus atau virus komputer. Viral marketing dapat mengambil bentuk klip video , game interaktif Flash , advergames , ebooks , software brandable , gambar , pesan teks , pesan email , atau halaman web.

7.       Group Purchasing

Di Amerika Serikat , sebuah organisasi pembelian kelompok ( GPO ) adalah sebuah entitas yang diciptakan untuk meningkatkan daya beli kelompok usaha untuk mendapatkan diskon dari vendor berdasarkan daya beli kolektif dari anggota GPO .

Banyak GPO didanai oleh biaya administrasi yang dibayarkan oleh vendor yang GPO mengawasi . Beberapa GPO didanai oleh biaya yang dibayar oleh anggota membeli. Beberapa GPO didanai oleh kombinasi kedua metode ini . Biaya ini dapat diatur sebagai persentase dari pembelian atau set sebagai flat rate tahunan . Beberapa GPO menetapkan tingkat partisipasi wajib bagi anggotanya , sementara yang lain benar-benar sukarela . Anggota berpartisipasi berdasarkan kebutuhan pembelian mereka dan tingkat kepercayaan dalam apa yang harus harga yang kompetitif dinegosiasikan oleh GPO mereka.


8.       Online auction

Adalah lelang yang diadakan melalui internet. Lelang online datang dalam berbagai format yang berbeda, tapi yang paling populer mereka naik lelang Inggris, turun lelang Belanda, harga-pertama penawaran tertutup, lelang Vickrey, atau kadang-kadang bahkan kombinasi dari beberapa lelang, mengambil unsur-unsur dari satu dan menempa mereka dengan yang lain. Ruang lingkup dan jangkauan lelang ini telah didorong oleh Internet ke tingkat di luar apa pemasok awal telah diantisipasi.

9.       Product and customization

pada daftar setiap variasi produk dan membiarkan pelanggan memilih salah satu , Anda membiarkan pelanggan membuat upgrade atau perubahan produk sebelum memesan
contoh :
tanpa kustomisasi ;
ukuran 11 sepatu coklat
ukuran 11 sepatu hitam
ukuran 10 sepatu coklat
ukuran 10 sepatu hitam
ukuran 9 sepatu coklat
ukuran 9 sepatu hitam
dll , ...

Dengan kustomisasi ;
Sepatu ( drop down box untuk memilih warna) ( drop down box untuk memilih ukuran)

Contoh terbaik dan termudah adalah contoh pertama . Ketika dell menawarkan komputer pertama mereka disesuaikan meskipun formulir online , mereka adalah perusahaan pertama yang memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah memodifikasi produk melalui situs web. Jika Anda pergi ke situs mereka ( atau PC situs manufacturors ) Anda akan melihat kustomisasi produk yang sangat kompleks . Anda memilih jenis komputer com , maka seri , maka model , maka menghasilkan konfigurasi dasar . Anda dapat memodifikasinya dengan upgrade / merendahkan setiap bagian individu, atau menambahkan garansi dan layanan instalasi , untuk memenuhi kebutuhan Anda .

10.   Electronic Marketplace and Exchange

Sebuah pasar elektronik di mana barang dan jasa yang diperdagangkan. Pertukaran ini bersifat global, beroperasi 24/7, dan menghubungkan masyarakat besar pembeli dan penjual, terutama dalam sektor B2B. Pertukaran elektronik berkisar dari lelang dari semua jenis untuk VPN. Misalnya, Jaringan Pertukaran Otomotif (ANX) diharapkan untuk menghubungkan seluruh Amerika Utara auto supply chain. Sementara "B2B" dan "pasar Web" secara luas mengacu pada transaksi antara bisnis melalui Internet, biasanya satu-ke-banyak, "pertukaran elektronik" adalah istilah yang lebih tepat, connoting banyak-ke-banyak transaksi. Sebuah jaringan komunikasi elektronik (seperti saham elektronik dan pertukaran obligasi) juga dianggap sebagai pasar Web. Titik sebenarnya di mana pembeli dan penjual berkumpul dikenal sebagai "vortex" atau butterfly hub”.